Sabtu, 24 Januari 2015

Nuturang Indik Ritatkala Malali Ka Jawa (Tugas Bahasa Bali)


Sekolah kami SMP N 1 Kuta mengadakan Study Tour ke luar Bali                yaitu Yogyakarta. Program study tour ini adalah salah satu program sekolah yang baru bisa terlaksana,  banyak anak yang antusias untuk mengikuti program study tour ini. Study tour ini berlangsung selama 4 hari dengan rombongan yang berjumlah 7 bus.
Pada tanggal 21 Desember 2014 kami dan rombongan SMP N 1 Kuta berangkat ke Yogyakarta. Kami berkumpul di Central Parkir untuk menaiki bus masing-masing, dan kelas kami mendapatkan bus 7 yang berisi 22 orang kelas 8G, serta beberapa guru dan staf sekolah. Setelah semua berkumpul di Central Parkir, maka kamipun berangkat. Diperjalanan banyak kejadian-kejadian seru yang kami alami, kami saling mengenal sikap dan watak masing-masing. Pukul 5.30 kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk dan langsung naik ke kapal laut. Setelah beberapa jam di kapal laut kami pun sampai di Pelabuhan Ketapang dan melanjutkan perjalanan kembali. Sekitar pukul 9 malam WIB kami sampai di restaurant purbolinggo untuk makan malan, setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi.
Keesokan harinya tangal 22 Desember 2014 kami sudah sampai di daerah Jawa tengah dan kami berhenti di Restaurant Kampung Ulu untuk membersihkan diri dan makan, lalu melanjutkan perjalanan ke Borobudur. Sesampainya disana kami langsung dipersilahkan untuk mengelillingi candi tersebut. Kami melihat banyak candi yang sudah rusak akibat ulah manusia. Perjalanan dilanjutkan ke Bakpia Djava untuk membeli oleh-oleh, setelah itu kami makan siang di muntilan, setelah semua perut terisi kamu melanjutkan perjalanan ke Malioboro untuk membeli oleh-oleh sambil melihat keindahan kota Jogja di malam hari, walaupun malam itu Jogja hujan kami tak ingin kelewatan moment ini. Jam menunjukan pukul 21.30 WIB kami tiba di Restaurant Piramid untuk makan malam, setelah makan malam kami langsung menuju Hotel Graha Somaya untuk beristirahat.
Jam 06.00 kami sudah mulai bersiap-siap untuk memulai kegiatan. Setelah semua siap, kami menuju ke restaurant untuk sarapan. Selesai makan kami langsung check out dan melanjutkan perjalanan ke Keraton Yogyakarta dan melihat berbagai peninggalan-peninggalan di keraton. Setelah dari keraton kami langsung berjalan kaki menuju Taman Pintar sambil menikmati pemandangan di kota Jogjakarta. Setelah sampai di Taman Pintar kami melihat berbagai penemuan-penemuan di Taman Pintar. Waktu menunjukkan 12.00 kami diajak untuk  makan siang di restaurant Pyramid. Dan perjalanan dilanjutkan ke kebun biantang gembira loka untuk melihat berbagai jenis binatang yang ada di Indonesia dan beberapa binatang dari manca negara. Kami berjalan berombongan agar tidak tersesat.
Selesai dari Kebun Binatang kami kembali ke Restaurant Pyramid untuk makan siang. Setelah makan siang kami menuju objek wisata terakhir dalam perjalanan ini. Tepatnya Candi Prambanan. Meskipun cuaca sedang tidak bagus dan gerimis, kami tetap melanjutkan perjalanan. Sesampainya di sana kami melihat peninggalan sejarah dan kami melihat puing-puing candi yang hancur setelah gempa bumi yang melanda Jogjakarta dan puing-puing tersebut telah dipindahkan. Dan akhirnya perjalanan menuju objek wisata pun selesai dan kami melanjutkan perjalanan kembali ke Bali.
Semalaman kami berada di bus karena perjalanan dari Jogjakarta ke Bali sangat jauh dan membutuhkan waktu yang lama. Hampir 12 jam kami berada di bus sebelum akhirnya jam 12.00 kami turun dari bus di restaurant grafika untuk makan. Selesai makan, kami menuju ke pelabuhan ketapang untuk menyebrang kembali ke pelabuhan gilimanuk. Sekitar 2 jam kami akhirnya sampai di pelabuhan gilimanuk dan melanjutkan perjalanan kembali ke badung tepatnya di central parkir. Tapi sebelumnya kami berhenti di restoran soka dan kami di traktir oleh kepala sekolah. Dan akhirnya jam 20.30 kami sampai di central parkir dan kegiatan study tour ini berakhir. 

Jumat, 09 Januari 2015

**KARYA TULIS**


Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan kasih-Nyalah kami diberikan kesehatan serta petunjuknya sehingga diberikan kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan karya tulis ini.
Sepenuhnya kami sadari bahwa apa yang kami suguhkan pada tulisan ini keberadaannya masih sangat sederhana. Hal ini disebabkan karena pengetahuan dan wawasan yang ada pada kami masih sangat terbatas. Maka kami mohon masukannya yang bersifat membangun agar karya tulis kami bisa lebih baik lagi. Namun rasa bangga tetap ada pada diri kami karena tulisan ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini kami harap, semoga karya tulis kami dapat bermanfaat bagi kita semua, setidaknya untuk mengetahui tentang kota Jogjakarta.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Kuta & guru-guru pembimbing yang telah mengijinkan untuk melaksanakan study tour. Tidak lupa kami ucapkan kepada orang tua kami yang telah membiayai dana study tour kami.







Kuta, 06 Januari 2015
                                                                        Penulis




                                                                                      Siswa – Siswi Kelas 8G





















BAB 1
PENDAHULUAN

1.1                 Latar Belakang Masalah
            Jogjakarta dikenal dengan banyak sebutan di Indonesia diantaranya adalah Kota Gudeg, Kota Pelajar, Kota Senimandan Kota Bakpia. Provinsi disini juga pernah menjadi Ibukota Indonesia pada tahun 1946-1949 sebelum akhirnya dipindahkan lagi ke Jakarta.  Jogjakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki status istimewa dan juga provinsi ini terkenal karena wisatanya sama hal nyadengan provinsi Bali. Baik wisata alam, wisata kuliner, wisata pengetahuan maupun wisata sejarahnya.Objek-objek wisata yang sering dikunjungi saat berlibur ke Jogjakarta baik objek wisata alam, sejarah, pengetahuan, maupun kuliner adalah seperti: Candi Borobudur,  Candi Prambanan, Kraton Jogjakarta, Taman Pintar, Kawasan oleh-oleh BakpiaDjava, Malioboro, Kebun Binatang GembiraLoka dan lain-lain. Tak ayal bila Jogjakarta sering dikunjungin oleh para wisatawan baik mancanegara maupun lokal untuk berlibur dan menghabiskan waktu istirahatnya di Jogja. Jogjakarta juga menjadi tujuan banyak sekolah untuk melaksanakan program study tour termasuk juga sekolah kami karena banyak wisata pengetahuan maupun sejarahnya.

1.2  Identifikasi Masalah
               Dalam penelitian ini identifikasi masalah yang dapat diungkapkan antara lain adalah :
a.       Mengetahui berbagai wisata yang ada di Jogjakarta
b.      Mengenal dan melihat berbagai macam peninggalan sejarah yang ada di Jogjakarta
c.       Ditetapkannya Candi Borobudur sebagai keajaiban dunia
d.      Usaha yang dilakukan untuk menjaga peninggalan sejarah yang ada di Jogjakarta
1.3  Rumusan Masalah
               Berdasarkan kajian dalam latar belakang di atas maka terdapat tiga permasalahan yang akan dibahas. Permasalahan tersebut antara lain :
a.         Apa saja wisata yang ada di Jogjakarta?
b.        Apa saja peninggalan sejarah yang ada di Jogjakarta?
c.         Bagaimana bisa Candi Borobudur sebagai keajaiban dunia?
d.        Bagaima usaha yang dilakukan untuk menjaga peninggalan sejarah yang ada di Jogjakarta?


1.4   Tujuan Penelitian

1.4.1  Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengenal dan mengetahui perkembangan wisata di Jogjakarta

1.4.2  Tujuan Khususnya

a.     Menjalankan program sekolah
b.    Menambah wawasan seputar keragaman budaya dan wisata Jogjakarta
c.     Meningkatkan kemandirian, dan solidaritas antar siswa dan guru
1.5  Manfaat Penelitian
1.5.1  Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat guna mengetahui berbagai objek-objek wisata di Jogjakarta
1.5.2  Manfaat Praktis
a.     Agar dapat mengetahui wisata yang ada di Jogjakarta
b.    Untuk mengetahui peninggalan sejarah di Jogjakarta
c.     Untuk mengetahui bagaimana Candi Borobudur bisa menjadi keajaiban dunia
d.    Untuk mengetahui usaha yang harus dilakukan untuk menjaga peninggalan sejarah yang ada di Jogjakarta











BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1  Perjalan Menuju ke Yogyakarta
               Pada tanggal 21 Desember 2014 kami siswa siswa SMPN 1 KUTA tepatnya kami kelas VIII G sudah berkumpul di Central Parkir dan bersiap-siap untuk perjalanan ke Yogyakarta, sekitar pukul  12 siang rombongan berangkat bersama 7 bus dan 22 orang siswa dari kelas VIII G, di perjalanan banyak kejadian-kejadian seru yang kami alami, kami pun semakin mengenal sifat, watak, bahkan kebiasaan-kebiasaan tak terduga dari kami, kami merasa solidaritas kami semakin erat akibat perjalanan yang lumayan lama dari Bali menuju Yogyakarta. Tak terasa sekitar pukul 5.30 WITA kami sampai di pelabuhan Gilimanuk, kami pun bersiap untuk turun dari bus dan masuk ke kapal laut, sebelum kami turun dari bus, ada seorang pengamen yang masuk kedalam bus kami, ia menyanyikan sebuah lagu dan membuat kami sedikit tertawa dan terhibur, karena merasa terhibur kami memberikan sedikit dari uang yang kami bawa, perjalanan kami pun dilanjutkan. Sebuah pengalaman baru bagi kami yang belum pernah menaiki kapal laut, kami tak merasa bosan di kapal laut karena banyak hal yang bisa kami lakukan selama perjalanan seperti bercerita atau berbagi pengalaman, makan snack, mengambil berberapa gambar yang menarik dll.Tak terasa kami pun sampai di pelabuhan Ketapang, sedikit lega rasanya saat menginjakan kaki kami di tanah Jawa Timur ini, tak mau membuang-buang waktu lagi kami langsung berangkat untuk melanjutkan perjalanan, sekitar pukul 9 malam waktu Indonesia barat rombongan kami sampai di Restaurant Purbolinggo untuk menikmati makan malam, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, hal yang menyenangkan bagi kami saat seharian bersama di dalam bus, dan menghabiskan waktu sambil menyanyi, menonton serta lainnya,  malam itu terasa lebih lama karena kami sangat menikmati malam yang ceria ini. Setelah seharian di bus akhirnya 22 Desember 2014 sekitar pukul 12 siang waktu Indonesia barat rombongan tiba di Resturant Kampung Ulu untuk makan, mandi, dan istirahat, lalu melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur

2.2 Borobudur
               Setelah dari Restaurant Kampung Ulu, kami rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke Borobudur, tidak butuh waktu yang lama untuk sampai ke Borobudur, walaupun cuaca sedang tidak bagus, namun itu tidak akan menyurutkan niat kami untuk berwisata di daerah Yogyakarta ini. Akhirnya kami sampai di  Candi Borobudur yang  terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini, baru saja kami akan turun sudah banyak ada tawaran untuk menyewa payung maupun membeli jas hujan, beberapa dari kami ada yang menyewa payung maupun membeli jas hujan untuk jaga-jaga karena memang pada saat itu cuaca disana sedang hujan. Banyak pengetahuan yang kami dapatkan disini baik tentang lokasi maupun sejarang yang kami rangkum seperti berikut :

LOKASI
                Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, jawa tengah dan dikeliilingi beberapa dusun antara lain Segoro, Sabreng, Gopala, Jawahan, Barepan, Ngarak. Kelan, Janan dan Gendingan.
Dr. Soekmono dalam bukunya Candi Borubudur, Pustaka Jaya menuliskan :
            Pada zaman dahulu Pulau Jawa terapung-apung ditengah lautan oleh karenanya harus dipaku pada pusat bumi agar dapat dihuni manusia. Paku yang sangat besar itu kini menjadi sebuah gunung yang terletak dikota Magelang yaitu gunung Tidar. Disebelah selatan gunung Tidar kira-kira jarak 15 km terdapat Candi Borobudur. Candi Borobudur terletak di daratan Kedu hampir seluruhnya dikelilingi pergunungan. Disebelah timur terdapat gunung Merapi dan gunung ,Merbabu. Pada gunung Merapi itu setiap dua atau tiga tahun terdengar letusan-letusan yang menandakan masih aktif dalam kegiatannya. Sisi darat laut terdapat gunung Sumbing dan Sindoro. Juga di sebelah selatan yang membujur dari timur kebarat terdapat pergunungan Menoreh. Oleh karena puncak-puncak pergunungan ini banyak yang runcing bagai menara maka pergunungan ini dinamakan pergunungan Menoreh. Dilihat dari candi Borobudur puncak-puncak pergunungan Menoreh serupa dengan seorang yang sedang terlentar diatas pergunungan tersebut. Karena itulah ada cerita rakyat yang menjelaskan bahwa bagian dari puncak gunung yang serupa dengan orang tidur itu adalah Gunadharma, yaitu ahli bangunan yang berhasil membuat candi Borobudur.
Dataran kedu dialiri oleh dua sungai besar yaitu sungai Progo dan sungai Elo yang akhirnya menyatu menjadi sungai Progo dan mengalir ke selatan menuju Samudra Indonesia.


HTISAR SEJARAH
Waktu didirikan :
            Sampai sekarang belum pernah ditemukan sumber tertulis yang menyebutkan bilamana candi Borobudur  itu dibangun  sehingga secara pasti tidak dapat ditentukan usianya. Beberapa bukti telah dikemukakan oleh para ahli untuk menentukan usia dari bangunan Borobudur itu. Pada bagian kaki candi borobudur yang tertutup terdapat tulisan singkat berbahasa sansekerta dengan huruf kawi. Dengan membandingkan bentuk huruf-huruf tersebut dengan prasati bertarikh yang ada di indonesia, maka sementara sarjana berpendapat bahwa candi Borobudur dibangun sekitar tahun 800 M. Pada abad itu di Jawa Tengah berkuasa raja raja dari Wangsa Syailendra yang menganut agama Budha Mahayana sehingga dapatlah dikatakan bahwa borobudur bersifat agama Budha Mahayana itu ada hubungannya dengan Wangsa Syailendra.
                                    (Drs. Soedirman, Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia,1980,hal1)
Uraian bentuk bangunan:
            Candi Borobudur tidak mempunyai bilik ataupun ruangan didalamnya oleh karena itu tidak dapat berfungsi sepenuhnya sebagai candi. Maka lebih tepatnya kiranya kalau bangunan itu kita anggap sebagai bangunan ziarah dan bukan sebagai tempat pemujaan.
            Sesungguhnyalah adanya jenjang jenjang dan lorong lorong dimaksudkan sebagai pengantar serta pemandu para peziarah untuk menuju ke puncak melalui jalan keliling dari satu tingkat ke tingkat berikutnya.
            Perjalanan setingkat demi setingkat sesuai benar dengan aliran Budha yang memang sangat mementingkan adanya tingkatan tingkatan dalam persiapan mental para pengantutnya yang setia. Melalui tingkatan tingkatan itulah tujuan akhir perjalanan manusia dapat tercapai. Yaitu terlepasnya secara mutlak dari segi ikatan duniawi dan dapat bebas secara mutlak dari kelahiran kembali.
            Adapun tingkatan tingkatan itu pada dasarnya dapat pula diterapkan pembagian alam semesta menjadi 3 dunia:
Dunia paling bawah

KAMADHATU                      :           Atau dunia hasrat.
Dalam tingkatan ini manusia masih terikat pada hasrat bahkan dikuasai oleh hasrat. Relief ini terdapat pada kaki candi bangunan asli. Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian kaki asli yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 160 panel cerita Karmawibhangga yang kini tersembunyi. Sebagian kecil struktur tambahan di sudut tenggara disisihkan sehingga orang masih dapat melihat beberapa relief pada bagian ini. Struktur batu andesit kaki tambahan yang menutupi kaki asli ini memiliki volume 13.000 meter kubik
Dunia yang lebih tinggi         

RUPADHATU                        :           Atau dunia rupa.
Manusia telah meninggalkan segala hasratnya, tetapi masih terikat pada nama dan rupa. Bagian ini terdapat pada langkan 1 sampai 5. Empat undak teras yang membentuk lorong keliling yang pada dindingnya dihiasi galeri relief oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu terdiri dari empat lorong dengan 1.300 gambar relief. Panjang relief seluruhnya 2,5 km dengan 1.212 panel berukir dekoratif. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk atau relung dinding di atas pagar langkan atau selasar. Aslinya terdapat 432 arca Buddha di dalam relung-relung terbuka di sepanjang sisi luar di pagar langkan.[5] Pada pagar langkan terdapat sedikit perbedaan rancangan yang melambangkan peralihan dari ranah Kamadhatu menuju ranah Rupadhatu; pagar langkan paling rendah dimahkotai ratna, sedangkan empat tingkat pagar langkan diatasnya dimahkotai stupika (stupa kecil). Bagian teras-teras bujursangkar ini kaya akan hiasan dan ukiran relief.
Dunia yang tertinggi

ARUPADHATU                     :           Atau dunia tanpa rupa
Dalam tingkatan ini sudah tidak ada sama sekali nama ataupun  rupa. Manusia telah bebas sama sekali dan telah memutuskan untuk selama lamanya segala ikatan kepada dunia fana. Berbeda dengan lorong-lorong Rupadhatu yang kaya akan relief, mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Pada pelataran lingkaran terdapat 72 dua stupa kecil berterawang yang tersusun dalam tiga barisan yang mengelilingi satu stupa besar sebagai stupa induk. Stupa kecil berbentuk lonceng ini disusun dalam 3 teras lingkaran yang masing-masing berjumlah 32, 24, dan 16 (total 72 stupa). Dua teras terbawah stupanya lebih besar dengan lubang berbentuk belah ketupat, satu teras teratas stupanya sedikit lebih kecil dan lubangnya berbentuk kotak bujur sangkar. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Rancang bangun ini dengan cerdas menjelaskan konsep peralihan menuju keadaan tanpa wujud, yakni arca Buddha itu ada tetapi tak terlihat.
Setidaknya itulah beberapa pengetahuan yang kami dapatkan dari guide travel kami, setelah beberapa jam mengelilingi bngunan indah nan megah itu, rombongan kami berkumpul kembali dan masuk kedalam bus untuk melanjutkan perjalan selanjutnya.

Agar candi bersejarah ini tetap terjaga dan lestari, adapun cara-cara untuk pelestrariannya, yaitu :

Pengawasan

Candi Borobudur setelah selesai dipugar tidak berarti selesai sudah perawatan terhadap candi tersebut. Tidak ada jaminan kalau Candi Borobudur terbebas dari proses kerusakan dan pelapukan. Oleh karena itu kantor Balai Konservasi Borobudur selalu melakukan pemantauan dan penilikan secara sinambung. Misalnya pemantauan pertumbuhan mikroorganisme, pemantauan stabilitas batu candi, evaluasi struktur candi dan bukit, pemantauan geohidrologi, sistem drainase, analisis dampak lingkungan, dan lain-lain.

Perlindungan
Usaha perlindungan dilakukan dengan membuat mintakat (zoning) pada situs Candi Borobudur yaitu:
  • Zone I: Zona suci, untuk perlindungan monumen dan lingkungan arkeologis (radius 200 m).
  • Zone II: Zona taman wisata arkeologi, untuk menyediakan fasilitas taman dan perlindungan lingkungan sejarah (radius 500 m).
  • Zone III: Zona penggunaan tanah dengan aturan khusus, untuk mengendalikan pengembangan daerah di sekitar taman wisata (radius 2 km).
  • Zone IV: Zona perlindungan daerah bersejarah, untuk perawatan dan pencegahan kerusakan daerah sejarah (radius 5 km).
  • Zone V: Zona taman arkeologi nasional, untuk survei arkeologi pada daerah yang luas dan pencegahan kerusakan monumen yang masih terpendam (radius 10 km).
Zona I dan zona II dimiliki oleh Pemerintah. Zona I dikelola oleh Balai Studi dan Konservasi Borobudur, zona II dikelola oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Di zona II juga tersedia fasilitas turis : parkir mobil, loket tiket, pusat informasi, museum, kios-kios, dan lain-lain. Zona III, IV, dan V dimiliki oleh masyarakat, tetapi pemanfaatannya dikendalikan oleh Pemerintah Daerah.
Peran Pengunjung
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan pengunjung Candi agar bisa mendukung upaya pelestarian ini:
Pengunjung BOLEH:
  1. Berkunjung pada jam umum 06:00-17:30 WIB.
  2. Memberi saran dan kritik untuk perbaikan manajemen dan pelestarian situs budaya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko serta Balai Konservasi Peninggalan Borobudur di email: balai@konservasiborobudur.org.
Pengunjung TIDAK BOLEH:
  1. Menyentuh, memanjat, menduduki, mencorat-coret dinding candi dan stupa karena tekanan terhadap batu akan menimbulkan penurunan dan keretakan.
  2. Memindahkan, mengambil, dan merubah sususan batu candi karena akan mengubah struktur asal Borobudur.
  3. Membawa makanan atau minuman ke atas candi serta mengotori batu candi, karena tiap tetes makanan atau minuman akan menempel dan mengotori serta merusak batu candi.
  4. Membuang sampah sembarangan.
  5. Memasuki daerah candi yang sedang dipugar atau dibersihkan.
  6. Berjualan di zona I.
  7. Melakukan segala bentuk kegiatan tanpa izin dari Direktorat Peninggalan Purbakala, Jakarta.
Lalu, berdasarkan Konvensi Perlindungan Warisan Budaya Nirbenda tahun 2003 yang telah diratifikasi oleh Indonesia, pelestarian warisan budaya bukan hanya sekadar pemeliharaan fisik namun juga meliputi pemahaman falsafah warisan budaya. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mendukung upaya pelestarian secara fisik maupun non-fisik:
  1. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di situs.
  2. Memperlakukan fasilitas dan nilai budaya serta kebajikan yang termuat dalam Candi Borobudur dengan pantas.
  3. Belajar memahami makna budaya serta kebajikan universal yang termuat di dalamnya. Dengan cara ini, kita mulai melestarikan situs ini secara non-fisik.
  4. Aktif memberi masukan tentang perbaikan situs budaya.
  5. Mempromosikan kebudayaan dan makna situs baik melalui jalur formal dan non-formal, media populer maupun pribadi kepada sanak keluarga, teman, rekan kerja, baik di dalam dan luar negeri.
  6. Bergabung dalam pergerakan atau komunitas peduli budaya.


2.3 Bakpia Djava

            Sekitar pukul 3 sore Waktu Indonesia Barat kami beserta rombongan tiba di toko oleh-oleh Bakpia Djava. Toko yang menggugah selera berbelanja kami untuk mebeli berbagai jenis bakpia pathok dan snack-snack lainnya. Ternyata toko yang lumayan besar ini mempunya sejarah yang bisa dibilang menajubkan.
Berdiri pada tahun 2000, toko Bakpia Djava di Jl. Aipda KS Tubun No. 93, Pathuk, Jogjakarta merupakan tonggak sejarah. Di kampung inilah Bakpia Djava lahir dan berkembang.
SEJARAH
 
            Lahir lantaran permintaan yang terus meningkat, toko ini merupakan lompatan besar setelah 30 tahun kelahirannya. Bakpia Djava yang semula hanyalah industri rumahan dan dijajakan keliling kampung berubah menjadi toko.Kecil dan sederhana. Toko bakpia Djava Pathuk hanya berukuran 7x15m ditambah dapur produksi yang hanya menampung sekitar 9 karyawan. Namun dari sinilah semua berawal. Lesunya Pulau Bali oleh wisawatan pasca tragedi bom menggeser kiblat wisata ke Jogjakarta. Tak hanya libur sekolah, natal dan tahun baru, setiap Sabtu dan Minggu wisatawan penuh sesak di Jogjakarta.Meningkatkan kunjungan wisatawan ini secara otomatis mendongkrak permintaan oleh-oleh. Momentum inilah yang membuat Bakpia Djava berkembang cepat. Produksi bakpia terus digenjot dengan kualitas yang dijaga ketat.Bakpia Djava mulai melengkapi diri dengan tidak hanya menjual bakpia sebagai dagangan utama, tapi juga dengan penganan tradisional lain seperti yangko, geplak, peyek tumpuk serta aneka minuman dari rempah-rempah. Terhitung, selain bakpia, toko ini menyediakan lebih dari 134 jenis penganan tradisional sebagai oleh-oleh
Setelah selesai berbelanja makanan khas Yogya ini, kami langsung kembali ke Bus dan melanjutkan perjalanan dan untuk makan sore di Restaurant Muntilan
2.4  Malioboro
          Setelah sekitar satu setengah jam di Restaurant Muntilan kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke Malioboro. Untuk membeli oleh-oleh berupa barang dan menikmati Indahnya Kota Yogya pada malam hari. Kerlap-kerlip lampu, sedikit tetesan air hujan dan banyaknya suara para pedagang yang menwarkan dagangannya menemani kami dalam menikmati indahnya Kota Gudeg, Kota Pelajar, Kota Senimandan sekaligus Kota Bakpia ini.


         
Malioboro merupakan tempat pariwisata sekaligus tempat perbelanjaan yang menjadi ikon kota Yogyakarta.Tempat ini pada awalnya dibangun di abad ke-19,pemerintahan Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan. Dengan tujuan menandingi kekuasaan pada masa Sultan Mataram dengan kemegahan istananya. Selain itu dibangun pula Benteng Vredeburg pada tahun 1765 (sekarang dijadikan museum dan menjadi kawasan public area ),dibangun pula Istana Keresidenan Kolonial,Pasar Bringharjo,Inna Garuda Hotel  (dulunya Hotel Garuda yang digunakan untuk penginapan dan berkumpulnya para elit kolonial pada masa itu),serta kawasan Malioboro itu sendiri. Letak kesemua bangunan sejarah tersebut berada di  utara alun-alun Keraton Yogyakarta
          Sebagai daerah obyek wisata, Malioboro menawarkan wisata belanja yang terdiri dari wisata belanja tradisional dan modern .Wisata belanja tradisional dimaksudkan adalah adanya proses jual- beli yang diikuti tawar menawar.Berbagai jenis souvenir yang dijual oleh pedagang yang berjejer di sepanjang Malioboro. Barang dagangan yang dijual dikawasan ini seperti pakaian,kaos dagadu batik tekstil,berbagai macam kerajinan yang terbuat dari kayu,perak kulit dan sebagainya.
Untuk wisata belanja modern ,Anda juga bisa menemukannya di pertokoan-pertokoan  yang berjajar di kawasan Malioboro. Bedanya hanya ada proses jual beli tanpa adanya peristiwa penawaran harga. Barang-barang dijual pun hampir sama dengan para pedagang  kaki lima yang berada dijalur trotoar. Jika Anda belum puas menyusuri kawasan Malioboro,Anda bisa mengunjungi obyek wisata sejarah yang berada tidak jauh dari kawasan ini. Seperti, Benteng Vredebrug,Sonobudoyo,Masjid Agung,Keraton Yogyakarta,Kampung Kauman dan juga terdapat pasar tradisional  yaitu Pasar Bringharjo dan Pasar Ngasem

Setelah kurang lebih 2 jam kami berkeliling Malioboro sambil berbelanja kami pun melannjutkan perjalanan ke Restautrant Pyramid untuk makan malam dan melanjutkan perjalanan ke Hotel untuk beristirahat

2.5 Hotel Grha Somaya

          Sekitar pukul 10 malam Waktu Indonesia Barat kami (rombongan kelas VIII G) sampai di Hotel Grha Somaya, Kami pun tak sabar untuk segera membersihkn diri dan beristirahat untuk hari esok, sebuah pengalaman baru lagi bagi kami untuk bisa satu hotel dan satu kamar dengan teman-teman dekat kami, hari mulai larut malam, kami pun bergegas untuk tidur karena kami tak ingin kehabisan waktu untuk istirahat dan membuat kami kehabisan energi untuk wisata esok hari.
Paginya 23 Desember 2014 sekitar pukul lima lebih lima belas menit Waktu Indonesia Barat, kami pun segra beranjak dari tempat tidur lalu bergegas untuk mandi, merapikan barang-barang, dan sarapan pagi. Setelah semua siswa mendapatkan sarapan pagi kami langsung bersiap untuk berangkat wisata lagi ke Keraton Yogya



2.6  Keraton Yogyakarta


          Sekitar pukul 8 pagi Waktu Indonesia Barat, kami dan rombongan tiba di Keraton Yogya untuk melihat secara langsung bagaimana keadaan dan kondisi Keraton Yogya. Beberapa hal yang kami dapatkan akan kami tuangkan sebagai berikut :
·                Pandangan Umum
Yang disebut keraton ialah tempat bersemayam ratu-ratu, berasal dari kata-kata : ka+ratu+an = kraton. Juga disebut dengan kadaton, yaitu ke+datu+an = kedaton, tempat datu-datu dan ratu-ratu. Bahaasa Indonesianya istana, jadi kraton ialah sebuah istana, tetaapi istana bukanlah kraton. Kraton ialah sebuah istana yang mengandung arti, arti keagamaan, arti filsafat dan arti kulturil (kebudayaan).
Dan sesungguhnya kraton Yogyakarta itu penuh dengan arti-arti tersebut di atas. Arsitektur bangunan-bangunannya, ;etak bangsal-bangsalnya, ukiran-ukirannya, hiasannya, sampai pada warna gedung-gedung pun mempunyai arti. Pohon-pohon yang ditanam didalamnya bukan sembarangan pohon. Semua yang terdapat disini seakan-akan memberi nasehat kepada kita untuk cinta dan menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, berlaku sederhana dan tekun, berhati-hati dalam tingkah laku kita sehari-hari dan lain-lain.
Arsitek dari kraton ini ialah Sri Sultan Hamengku Buwono I sendiri. Kompleks kraton terletak ditengah-tengah, tapi daerah kraton membentang antara Sungai Code dan Sungai Winanga, dari utara ke selatan, dari Tugu sampai Krapyak. Nama kampung-kampung jelas memberi bukti kepada kita, bahwa ada hubungannya antara penduduk kampung itu dengan tugasnya di kraton pada waktu dahulu, misalnya : Gandekan = tempat tinggal gandek-gandek (koerier) dari Sri Sultan, Wirobrajan tempat tinggal prajurit-prajurit Wirobraja, Pasindenan tempat tinggal pesinden-pesinden 9penynyi-penyanyi kraton)
Daerah kraton terletak di hutan Garjiwati, dekat dengan desa Beringin dan desa Pacetokan karena daera h ini dianggap kurang memadai untuk membangun sebuah kraton dengan bentengnya, maka aliran Sungai Code dibelokkan sedikit ke timur dan aliran Sungai Winanga sedikit ke barat.
·                Kedaan Lahiran

Bahwa kraton Yogyakarta mempunyai arsitektur sedemikian rupa, membujur begitu panjang, jumlah jalan keluar masuk ada 9 buah, 5 buah jalan bertemu alun-alun selatan, kalau ada pohon yang mati diganti dengan pohon semacam itu juga, menunjukan kepada kita bahwa segala sesuatu didalamnya mengandung arti dan maksud tertentu.
Jalan besar membujur lurus ke utara, sepanjang jalan ditanami pohon asem dan tanjung. Masuk melalui Plengkung Gading ke daerah kompleks kraton yang sesungguhnya. Di pinggir alun-alun selatan, kita lihat 2 batang pohon beringin diberi nama “Wok”. Le;i;ing alun-alun ditanami pohon-pohon pakel dan Kuweni.
Alun-alun ini diberi pagar agar tembol kelilingnya, terletak didalam kompleks dalam kraton. Terlihat agak jauh Plengkung Nirbaya (gading). Berinngin bernama Wok sedikit kelihatan.
Kedua beringin ditengah-tengah bernama Supit-Urang. Pagernya mempunyai “design” busur atu sifat pemuda-pemudi.
Di sebelah utara alun-alun terdapat sebauh trateg, sebuah tempat berteduh, beratap anyam-anyaman bambu dan kanan kirinya ditanamai pohon-pohon gayam. Kanan-kiri Sitihinggil ada 2 buah jalan yang bertemu satu sama lainnya di regol Kemandungan, sebelah utara Sitihinggil

2.7  Taman Pintar
Sekitar pukul 10 pagi waktu Indonesia Barat kami tiba di Taman Pintar untuk melihat-lihat berbagai macam eksperiman-eksperimen yang ada di tempat wisata tersebut, suasana di sana sangat ramai karena suasana liburan dan banyak pengunjung juga yang mengunjungi objek wisata tersebut karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi dan objek wisata yang satu ini benar-benar mengajak kita kembali belajar di masa liburan dan juga kita bisa menambah wawasan dengan mengunjugi objek wisata ini. Taman pintar berada di tengah pusat kota Yogyakarta selain berdekatan dengan beberapa objek wisata seperti banteng Vredeburg dan Malioboro, letak taman ini juga tak jauh dari Istana Negara dan Keraton Yogyakarta, lokasi yang strategis seperti ini yang membuat taman pintar mudah dikunjungi. Tujuan dari pembangunan Taman Pintar ini adalah untuk menyediakan sarana pembelajaran sains bagi siswa  yang mendukung kurikulum pendidikan, memotifasi anak dan generasi muda untuk mencintai sain, membantu guru dalam mengembangkan pengajaran di bidang sains dan memberi alternatif wisata.
Di taman pintar ini dibagi menjadi beberapa zona, saya akan memberikan detail dari beberapa zona-sona di taman pintar di antaranya adalah yaitu zona playground. Zona ini adalah zona   penyambutan dan permainan serta sebagai ruang publik bagi pengunjung. Adapun beberapa bagian playground adalah Tapak presiden RI, Gong perdamaian, Taman air menari, Koridor air, Desaku permai, Spectrum warna, Dinding berdendang, Sistem katrol, Forum batu, Parabola berbisik, Rumah batik, Rumah gerabah dan Wahana bahari. Lalu ada Gedung Paud. Zona ini memiliki bagian yang disebut dengan zona pendidikan anak usia dini atau PAUD bagi anak-anak usia pra sekolah hingga taman kanak kanak adapun beberapa ruangan yang disediakan adalah Ruang komputer kids, Ruang petualangan, Ruang provesi, Ruang pertunjukan, Ruang perpustakaan anak, Ruang religi dan budaya dan Ruang susun balok. Di lantai 1 zona untuk pengenalan lingkungan dan eksibisi ilmu pengetahuan . adapun beberapa wahana yang disediakan di sini adalah Aquarium air tawar, Dome area,Kehidupan prasejarah, Titian sains, Harmoni alam dan Sistem tata surya. Adapun beberapa fasilitas di Taman Pintar, yaitu Alat-alat peraga IPTEK yang interaktif, Ruangan yang disewakan untuk umum., Food Court, Musholla, ruang kesehatan dan Lift untuk pengunjung yang berkebutuhan khusus.


2.8  Kebun Binatang Gembira Loka
Setelah dari Taman Pintar kami melanjutkan untuk makan siang di Restaurant Pyramid. Pada jam setengah 2 kami tiba di Kebun Binatang Gembira Loka. Kebun Binatang Gembira Loka berdiri karena keinginan Sri Sultn Hamengku Buwono IX untuk mengembangkan `Bonjara` tempat memelihara satwa kelangenan raja menjadi suatu kebun binatang publik.  Gembira Loka didirikan diatas lahan 20ha yang separonya berupa hutan lindung. Disitu terdapat lebih dari 100 spesies satwa diantaranya 61 spesies flora. Letaknya di daerah aliran sungai Gajah Wong. Akses menuju Gembira Loka sangat mudah dengan angkutan kota dan kendaraan. Pada awalnya dimulai dari beberapa hewan macan tutul yang berhasil ditangkap penduduk setempat karena mengganggu desa dan sebagian berasl dari lereng merapi yang hutannya terbakar akibat awan panas.
Gembira Loka Zoo memiliki koleksi satwa yang cukup lengkap. Akhir-akhir ini, dikabarkan bahwa GLZ sedang mengadakan kesepakatan dengan Singapore Zoo untuk pertukaran hewan yakni 6 ekor Pinguin Jackass. Gembira Loka Zoo selalu berusaha memberikan yang terbaik demi kenyamanan pengunjung serta kelestarian alam. Beberapa kali didengar bahwa gajah melahirkan, burung kakatua menetaskan telurnya, serta kuda pacu melahirkan anaknya.
Satu hal yang memprihatinkan adalah banyak kondisi satwa yang kurang terurus. Banyak fasilitas yang seakan seadanya saja. Hal itu karena pendapatan dari tiket masuk sangat kecil dari sedikitnya wisatawan yang berkunjung.
Namun sejak tahun 2010 Gembira Loka Zoo mulai merehabilitasi dan merekonstruksi kebun binatangnya. Bahkan sampai tahun 2012 sedang dalam proses pembuatan untuk “Taman Burung” dan sedangkan untuk “Taman Reftil dan Amfibi” sudah dalam tahap sentuhan akhir. Beberapa pedagang asongan pun sudah mulai dibenahi, agar terkesan rapi dan bersih. Semenjak itu, GLZ mulai dikunjungi pengunjung dengan jumlah yang lebih banyak.

Beberapa binatang yang ada di Kebun Binatang Gembira Loka :

Burung Yellow and Blue Macaw
Description: F:\BlackBerry\camera\IMG-20141223-00075.jpg

Deskripsi :
            Bagian bawah tubuhnya (dada,ekor,) didominasi oleh warna kuning dan bagian atasnya sayap,punggung,dan ekor didominai oleh warna biru terang. Burung ini berukuran besar ,sekitar 75-83cm
Reproduksi :
            Bersarang di atas pohon atau di tebing. Telur biasanya 2 butir (1-3), dierami selama 37-40 hari.
Persebaran :         
            Burung ini adalah penghuni puncak puncak-pohon di hutan-hutan Amazon mulai dari daerah panama barat, Colombia Selatan, Amazone, Brazil bagian tenggara , Bolivia, equador.
Pangan :
            Buah-buahan dan  biji-bijian
Perlindungan :
            Cites apppendixs II


Pinguin Jackess

Description: F:\BlackBerry\camera\IMG-20141223-00078.jpg

Deskripsi :
            Seperti semua pinguin, Jackass memiliki tubuh ramping dan sayap kaku yang sangat berguna untuk bergerak di air. Berat saat dewasa rata – rata 2,2 - 3,5 kg dan memiliki panjang tubuh antara 60-70 cm. Salah satu kekhasan dari pinguin ini adalah warna merah muda yang berada tepat di atas pelipis matanya. Kelenjar merah muda ini di atas mereka membantu mereka untuk mengatasi perubahab iklim. Bila suhu semakin panas, tubuh Pinguin Jackess akan mengirim lebih banyak darah ke kelenjar ini dan akan didinginkan oleh udara sekitarnya sehingga daerah tersebut berwarna merah muda gelap.
Reproduksi :
            Pinguin Jackess bersifat monogami dengan jumlah telur 1-2 butir yang dierami bergantian selama 40 hari.
Persebaran :                   
            Tersebar dalam beberapa koloni yang mendiami pantai selatan hingga pantai barat Benua Afrika.
Habitat :
            Pinguin Afrika biasanya ditemukan berjarak 40 km dari bibir pantai dan akan berkoloni di darat untuk berkembang biak  meranggas, dan beristirahat.

Pangan :
            Ikan dan cumi – cumi.






Kuda Nil

Description: F:\BlackBerry\camera\IMG-20141223-00086.jpg

Deskripsi :
            Kuda nil jenis ini berukuran besar panjang tubuh 150-175 cm tinggi bahu 100 cm dan berat tubuh antara 160-240 kg. Tubuh tertutup oleh kulit yang berwarna hitam kemrahan bagian kaki dan perut berwarna coklat leher nampak longgar kepala besar. Rambutnya amat jarang. Mempunyai kelenjar keringat yang mengeluarkan cairan seperti pelumas dan berfungsi sebagai pendingin tubuh
Reproduksi :             
            Setelah kawin induk kudanil akan bunting selama 210 haridan melahirkan 1 ekor anak. Anak yang baru dilahirkan biasanya sudah dapat berenang dan akan di asuh oleh induknya hingga remaja.
Pakan :
Di habitat aslinya kuda nil akan memakan berbagai jenis tanaman yang tumbuh di lahan terbuka dan perairan.
Penyebaran dan habitat :
Hewan ini menyukai hidup di dekat perairan air tawar,sungai dan rawa-rawa yang tersebar di benua Afrika,dari congo hingga tanzania.
Dan beberapa binatang lainnya.

2.9 Candi Prambanan
Sekitar pukul 4 sore waktu Indonesia barat rombongan kami tiba di Candi Prambanan, cuacanya hujan sehingga kami harus menyewa payung walaupun demikian kami tetap antusias untuk melihat lebih dekat Candi Prambanan tersebut. Sebelum kami memasuki kawasan tersebut, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama antar kelas masing-masing agar menjadi kenanga-kenangan saat kami balik ke Bali lagi. Setelah itu kami diberi waktu untuk berkeliling di sekitar Candi Prambanan dan melihat keindahan candi tersebut. Candi prambanan adalah kelompok percandian hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX. ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi ini dibangun oleh  rakai pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856m “Prasasti Siwargrha”  sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya Candi - Candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya gunung berapi menjadikan Candi Prambanan runtuh tinggal puing puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan pada saat penemuan kembali candi prambanan. Candi Loro Jonggrang yang sering disebut candi Prambanan terletak persis di perbatasan provinsi daerah Istimewa Yogjakarta dan provinsi Jawa Tengah,kurang lebih 17 km ke timur dari kota Yogjakarta atau kurang lebih 53 km sebelah barat Solo. Komplek Percandian Prambanan ini termasuk kedalam 2 wilayah yakni komplek bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogjakarta dan bagian timur masuk wilayah Propinsi Jawa Tengah. Percandian Prambanan berdiri di sebelah Timur sungai Opak kurang lebih 200 m sebelah utara Jl.Raya Yogya-Solo.
Foto Prambanan
 




















BAB III
PENUTUP



3.1 Kesimpulan dan Saran

a.         Kota Yogyakarta merupakan kota yang indah, akan  masih saja ada tindak  kriminal di kota ini. Tapi kota ini tetap menjadi kota para pelajar karena banyak perguruan yang bagus, berkualitas dan terkenal.
b.         Selain kota pelajar, kota Yogyakarta juga terkenal dengan kualitas pasar tradisional dan pasar modern, salah satu pusat perbelanja adalah Malioboro. Di tempat ini banyak menjual aksesoris, makanan, dan pakaian.
c.         Kota Yogyakarta, juga terkenal dengan pariwisatanya. Tempat pariwisatanya di Yogyakarta adalah :
1)      Candi Borobudur
2)      Candi Prambanan
3)      Taman Pintar
4)      Keraton Yogyakarta
5)      Malioboro
d.        Karena keragaman budayanya Yogyakarta menjadi terkenal hingga mancanegara. Oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di Yogyakarta.